A blog to cover orangutan conservation efforts in Kalimantan Barat (West Borneo), Indonesia.
Wednesday, May 30, 2012
Enam Fakta Terbaru Persamaan Orangutan Dan Perilaku Manusia
Berbicara mengenai persamaan orangutan dan perilaku manusia sepertinya sangat menarik untuk di bandingkan dan di simak persamaannya.
Pertama, Persamaan Orangutan dengan koruptor = sama-sama dikandangkan.
Orangutan yang hidupnya di hutan, namun sering di pelihara atau rehabilitasi atau di kebun binatang. Sedangkan para koruptor harus di kandangkan karena korupsi.
Kedua, Persamaan Orangutan dengan Politisi = sama-sama bisa bersuara tetapi tidak bisa mengerti apa arti dari suara yang mereka katakan.
Orangutan kegirangan dan berteriak-teriak di hutan karena hutannya sudah makin terkikis habis. Sedangkan Politisi berteriak-teriak yang katanya menyuarakan kepentingan orang banyak, tetapi terkadang dan sering berteriak untuk kepentingan mereka sendiri.
Ketiga, Persamaan Orangutan dengan Orang gila = sama-sama memiliki pusat rehabilitasi.
Orangutan yang direhabilitasi biasanya dikarenakan keadaan mereka memerlukan perhatian dari manusia. Biasanya orangutan yang direhabilitasi di sebabkan karena mereka dipilihara oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau keadaan orangutan dalam keadaan terancam (terkena jerat pemburu) atau orangutan yang habitanya terhimpit oleh pembukaan lahan secara besar-besaran. Oleh sebab itu orangutan harus diselamatkan, selanjutnya harus direhabilitasi dan harus dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Sedangkan orang gila harus di rehabilitasi
Keempat, Persamaan Orangutan dengan Pecandu = sama-sama ketergantungan.
Orangutan tidak bisa hidup tanpa hutan dan buah-buah, sedangkan para pecandu tidak bisa hidup tanpa (rokok, alcohol dll).
Kelima, Persamaan Orangutan dengan Penyakit berbahaya = sama-sama perlu karantina.
Orangutan dapat menyebarkan penyakit seperti Hepatitis dan TBC. Demikian juga manusia, apabila manusia terjangkit penyakit berbahaya maka harus dikarantina.
Keenam, Persamaan Orangutan dengan Orang Kampung (orang desa) = sama-sama makhluk hidup, sama-sama hidup di hutan dan sama-sama tergusur karena pembukaan lahan untuk pertambangan, perkebunan dan pembangunan.
Untuk itu, Orangutan dan Manusia memiliki kesamaan, maka sudah barang tentu kita manusia memiliki hak menyelamatkan orangutan. Mereka juga bagian dari Bumi ini,mereka juga miliki hak untuk hidup di dunia ini, sama seperti manusia. Orangutan butuh hutan, manusia butuh hutan dan rumah sebagai tempat hidup. Semoga saja manusia mampu dan mau menghargai hak-hak orangutan karena sama-sama makhluk hidup.
Monday, May 28, 2012
Road Show Bersama untuk Masyarakat di 3 Desa Tentang Fungsi Kawasan TNGP
Kemarin (21-24 /5/12), Yayasan Palung bersama dengan Balai Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) mengadakan kegiatan Road Show bersama. Road show dilakukan di 3 desa yakni di Desa Sejahtera, Desa Pangkalan Buton dan Desa Batu Barat, Kabupaten Kabupaten Kayong Utara. Pertemuaan tersebut dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang batas wilayah dan zonasi di wilayah Taman Nasional Guning Palung dan pendidikan lingkungan kepada murid-murid di Sekolah Dasar.
Pertemuan dengan masyarakat ini, setiap desa diikuti 20 (Dua Puluh) orang peserta yang terdiri dari Kepala Desa, Kepala Dusun, Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), Tokoh agama dan Masyarakat. Sedangkan materi yang disampaikan dalam pertemuan ini adalah fungsi kawasan Taman Nasional Gunung Palung, Hak dan Tanggungjawab Masyarakat terhadap Kawasan Taman Nasional, Program-Program Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Taman Nasional Gunung Palung.
Pada hari pertama, senin, (21/5) kegiatan roadshow kami lakukan di Desa Sejahtera. Kegiatan kami awali dengan pertemuan dengan masyarakat yang dihadiri sekitar 25 orang peserta. Pertemuan tersebut dimulai pukul 19.00 Wib dan berakhir pukul 21.30 Wib. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat Desa Sejahtera mengharapkan agar ada perhatian dari pemerintah terkait pembangunan dan pemberdayaan bagi masyarakat. Bersamaan dengan pertemuaan dengan masyarakat, diadakan pula pemutaran film. Keesokan harinya, kegiatan kami lanjutkan dengan Puppet Show (panggung Boneka) bercerita tentang Orangutan dan Lecture (ceramah lingkungan) di SDN 17 Melinsum, Desa Sejahtera.
Sedangkan hari ke dua, kegiatan serupa kami adakan di Desa Pangkalan Buton. Berdasarkan hasil pertemuan dengan masyarakat; masyarakat di Desa Pangkalan Buton berjanji untuk menjuaga hutan dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu seperti bambu, rotan, pandan dan madu sebagai pemenuhan ekonomi masyarakat tanpa merusak hutan.
Selanjutnya di hari ke tiga, kegiatan kami adakan di Desa Batu Barat. Perjalanan menuju Desa Batu Barat membutuhkan waktu yang agak lama tidak seperti biasanya. Hal ini dikarenakan akses jalan menuju Batu Barat banyak jalan yang rusak dan berlubang seta terhalang oleh debu karena kemrau. Hasil pertemuan dengan masyarakat di Desa Batu Barat, antara lain adalah; masyarakat Batu Barat menanyakan tentang tapal batas atau Patok Kawasan Taman Nasional Gunung Palung terkait mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dimanfaatkan oleh masyarakat, dalam hal ini, masyarakat ingi tahu tentang batas. Di Desa Batu Barat kami juga mengadakan Puppet Show dan Lecture di SDN 16 Batu Barat, Simpang Hilir Melano.
Dalam Kegiatan Road Show tersebut, hadir sebagai pemateri Rahmi dan Yunita dari tim penyuluh BTNGP, sebagai falitator kegiatan Trie Nugroho/ Bedu dari Yayasan Palung. Sedangkan untuk kegiatan Lecture, penyampaian Materi oleh Petrus Kanisius /Pit dan Bedu dan kegiatan puppet show di pandu oleh Relawan Tajam ( Santi dan Ari) dan RebonK (Fauzan dan Wanto).
Puppet Show dan Lecture di desa yang dijadikan target road show bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dari usia dini. Selain itu, distribusi material kampanye lingkungan berupa majalah MiAS Yayasan Palung, Sticker, Brosur, Kalender. Distribusi material kampanye ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan satwa dan habitatnya. Distribusi material kampanye dilakukan pada waktu kegiatan pertemuan dengan masyarakat maupun pada pemutaran film.
Harapan yang dicapai dalam kegiatan road show ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap hak dan tanggungjawab masyarakat terhadap kawasan Taman Nasional. Selanjutnya juga, agar dapat mengetahui program-program pemberdayaan apa saja yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Palung. Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan hutan beserta ekosistemnya.
Kegiatan Road Show yang diadakan selama 3 hari tersebut berjalan sesuai dengan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat.
Wednesday, May 16, 2012
Monday, May 14, 2012
Tuesday, May 8, 2012
Wednesday, May 2, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)