Poltak, Perancang Pichohydro dari KKU. Saat berbincang-bincang menjelaskan tentang pichohydro. Foto doc. Pit |
Kamis
kemarin (5/12/ 2013), kami menyambangi pembuat pychohidro dari KKU. Miswan Edi
Susanto atau akrab disapa Poltak, seorang pembuat dan perancang. Poltak,
begitulah sapaan akrab yang biasa orang-orang memangilnya sehari-hari, saat
berada di bengkelnya atau saat di waktu senggang berbincang-bincang dengan
warga sekitarnya.
Beberapa
tahun silam, tepatnya tahun 2009, Poltak dikenal sebagai perambah hutan atau
pekerja kayu saat itu, Pernah menjadi penampung besar bagi illegal logging di
Ketapang dan Kayong Utara. Lain dulu, lain sekarang. Poltak kini tidak lagi
sebagai perambah hutan. Saat ini ia Berkomitmen terhadap pelestarian hutan
dengan cara pemanfaatan potensi alam dan kapasitas atau keterampilan yang
dimilikinya, itulah dunia yang ia geluti selain bengkelnya menjadi sumber mata
pencahariannya. Bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan rumah juga ia
geluti dengan menanam beberarapa rumpun tanaman cabe. Sesekali juga
Poltak menyempatkan diri untuk Saling shering sebagai relawan di Yayasan
Palung, ini menjadi kecintaannya bagi sesama selain keluarganya.
Kisah
jatuh bangun menjadi tekad dan penyemangat, saat pertama datang di
Kalimantan, pernah menjadi sopir pengangkut kayu, pernah tidur di jalan saat
mobil mogok. Beberapa kali juga bangkrut dari usaha kayu dan pernah menjadi
toke besar kayu saat itu.
Awal
mula inovasi pichohydro muncul adalah dari diskusi ringan antara F. Wendy dan
Poltak di ruang santai, seketika muncul ide dan keinginan untuk membuat
pichohydro. Selain itu juga, ada diskusi dengan Mering sebagai penyemangat.
Poltak, Si Perancang Pichohydro dari KKU, saat mempresentasikan pichohydro. foto doc. Pit |
Saat
ini, pichohydro dalam tahapan uji coba. Menurut Poltak, diperkirakan produksi
listrik 500 - 1000 watt. Bahkan menurutnya (Poltak), bila semua didukung sepenuhnya
oleh semua elemen masyarakat, bukan tidak mungkin suatu saat pichohydro
merupakan salah satu energi alternatif ramah lingkungan khususnya untuk
penerangan dan berbagai kebutuhan lainnya seperti untuk pertanian khususnya
pengairan. Lebih lanjut Pria yang berasal dari Medan tersebut bertutur,
Kabupaten Kayong Utara, Ketapang dan Kubu Raya bisa saja suatu saat nanti
menggunakan aliran listrik secara gratis. Banyak sumber air di sekitar kita.
Bahkan bukan tidak mungkin, beribu-ribu hingga berjuta watt listrik bisa didapat
secara gratis.
Hal
yang cukup unik dan menarik, bahan-bahan dari pycohidro 90 % menggunakan barang
bekas. Seperti misalnya, dinamo dari rangkaian kabel yang digunakan, kincirnya
dari papan dan seng, besi, kayu dan barang bekas kecuali beberapa panel seperti
tembaga, ban/karet untuk pemutar. Propotype Picohydro (Lokal) Pertama di
Kabupaten Kayong Utara, mungkin itu kata yang cocok.
Menurut
F, Wendi Tamariska, Livelihood Coordinator, Yayasan Palung, mengatakan Saat ini
juga pebuatan film, tentang karya dari Poltak tersebut. Adalah A. Alexander
Mering, salah seorang pendiri dan pembina di Mata Kelik dan Mata Enggang
Institute, Editor dan Video Maker, juga sebagai Motivator dan Communication
Specialist berinisiatif untuk membuat film berjudul; Pichohydro Dari Kayong
Utara.
Trailer
Prototype Picohydro Poltak untuk TNGP di Kabupaten Kayong Utara (Kalimantan
Barat).
Dapat dilihat di : http://www.youtube.com/watch?v=r2SVbxA13G8&feature=youtu.be
Prototype Picohidro pertama KKU. Foto doc. Pit |
Film selengkapnya akan di upload kembali
setelah picohydro di “tanam” di air mengalir (aliran sungai ataupun parit) dan
telah menghasilkan listrik untuk beberapa rumah di desa-desa sekitar Taman
Nasional Gunung Palung.
Saat
ini, juga sudah ada trailer dari pembuatan film ini (picohydro), ditunjukkan
untuk menunjukkan komitmen kami terhadap pengembangan picohydro di Kabupaten
Kayong Utara, Kalimantan Barat. Saat ini sedang dalam proses uji coba. Film
selengkapnya akan di upload kembali setelah picohydro di “tanam” di air
mengalir (aliran sungai ataupun parit) dan telah menghasilkan listrik untuk
beberapa rumah di desa-desa sekitar Taman Nasional Gunung Palung.
Adapun
tujuan dari picohydro untuk menciptakan industri lokal di KKU. Pemberdayaan
potensi alam (sumber air) dan potensi SDM (kapasitas atau keterampilan)
penduduk lokal. Sedangkan untuk misi pelestarian dan Pemberdayaan Masyarakat di
sekitar Taman Nasional Gunung Palung (TNGP); melalui pemanfaatan potensi alam;
berupa partisipasi langsung kapasitas penduduk lokal sebagai mata
pencaharian alternatif yang berkelanjutan (peluang lapangan kerja atau sumber
penghasilan-red) bagi penduduk setempat.
Rencananya,
Pichohydro yang dibuat saat ini sebagai contoh untuk sumber air untuk pertanian
organik di desa Pampang Harapan. Besar harapan pichohydro ini dapat membantu
masyarakat banyak.
Berikut
ini profil singkat Poltak, umur 42 tahun, Lahir tgl 30 november 1972, di
Pematang Raya, Sumatera Utara. Istri Misnah Hayati, putra Dedy Miswari,16 tahun
dan Putri Dinda Syaputri, umur 11 tahun.
(Petrus
Kanisius “Pit”- Yayasan Palung).