A blog to cover orangutan conservation efforts in Kalimantan Barat (West Borneo), Indonesia.
Monday, December 5, 2011
Potensi HHBK Salah Satunya Madu
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) merupakan produk- produk hutan yang dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan masyarakat yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam suatu daerah tanpa merusak hutan. Hasil hutan bukan kayu berupa madu, selain itu juga ada rotan, durian, bambu, tanaman hias, nibung, nipah,bemban, aren (gula aren), karet dan pandan.
Berbicara mengenai masalah madu, ada baiknya mengungkap sedikit tentang siapa yang menghasilkan madu. Sebagian orang beranggapan bahwa tawon madu yang kita lihat secara tradisional hanya dengan menggunakan gelodog kayu yang sederhana, adalah satu-satunya tawon penghasil madu.
Tawon Madu yang terkenal adalah Apis Mellifera dengan jenisnya yang terkenal adalah Apis Mellifera Ligustica yang berasal dari Italia. Tawon madu kini banyak diusahakan untuk diternakkan oleh para peternak madu. tetapi ada juga tawon lokal yang dalam bahasa latinnya Apis Indica sama-sama penghasil tawon madu. Tawon jenis ini yang sering kita kenal di Indonesia dengan iklim tropisnya. Berbeda dengan Tawon Madu Apis Mellifera dan dan Apis Indica adalah dalam menghasilkan madu, tawon jenis Apis Indica hanya menghasilkan madu 5-10 Kg saja setiap tahunnya.
Berbeda dengan Apis Mellifera yang menghasilkan madu 60 Kg tiap tahunnya. Oleh karena itu jenis tawon Apis Indica kurang produktif selain itu ada juga tawon yang menghasilkan madu, yaitu seperti Tawon Gong yang dalam bahasa latinnya dikenal dengan Apis Dorsata atau LeBah Raksasa, tawon jenis ini sangan ganas sehingga sebagian orang tidak ada yang memeliharanya, ada juga Tawon kelanceng (Trigona Airrdiipenus) tawon ini bentuknya kecil dan tidak bersengat tetpi selain madu tawon ini dapat menghasilkan perekat yang merekat kuat sekali. serta banyak lagi seperti Apis Fabae, Apis Florea, Apis unicolor dan Apis Zonata.
Proses Terjadinya Madu
Madu bukannya sudah ada dalam bunga kemudian diambil dan diangkut oleh tawon madu untuk diletakkan di dalam sarangnya, melainkan terjadinya nelalui proses kimia dan phisis apabila seekor tawon madu hinggap pada bunga maka ia akan mengisap cairan manis nektar. Nektar adalah suatu zat yang mempunyai susunan sangat kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar kelenjar nektarria dalam dalam bunga dalam bentuk larutan gula yang pekat dan terdiri atas gula -gula monosakharida ( terutama glukosa dan pentosa)dan disakharida ( terutama sukrosa ) serta senyawa -senyawa organik lainnya, misalnya protein, vitamin-vitamin, zat warna, zat aroma, enzima dan sebagainya.
Cairan manis nektar ini didalam tubuh tawon madu akan mengalami suatu invertasi, yaitu perubahan kimiawi menjadi gula - gula yang lebih sederhana strukturnya dengan bantuan enzima-enzima yang ada dalam tubuh lebah. Kandungan air madu sedikit demi sedikit akan berkurang karena setelah proses tersebut madu diletakkan oleh tawon diantara kedua mandi bulannya dan merenggangkannya sehingga madu tersebut akan terkena udara di luar. dengan demikian air sedikit akan menguap proses itu tidak berjalan lama dan sesudah menjadi madu, tawon madu meletakkannya didalam sarangnya.
Madu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki potensi, dalam rangka pemenuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat dan kebutuhan rumah tangga. Selain itu, madu juga sebagai salah satu potensi HHBK yang memiliki manfaat untuk kesehatan(obat), kosmetik dan untuk konsumsi sehari-hari.
Sumber : dari berbagai sumber, ( Pit- YP).
Foto : sumber dari Internet.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment