Pertanian Organik merupakan salah satu model pertanian yang diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi alam dalam hal ini tanah dan air. Model pertanian organik juga disesuaikan dengan budaya masyarakat. Di Desa Pampang Harapan, percontohan Pertanian Organik sudah dilaksanakan, yang tujuannya mengajak masyarakat setempat untuk mengelola dan memberdayakan halaman atau lahan di sekitar rumah untuk bertani sehingga mampu menjadi sarana pertanian yang efektif bagi masyarakat agar tidak lagi berladang di gunung (hutan khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Palung) sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil pertanian dengan bercocok tanam. Pengelolaan pertanian organik merupakan gagasan dari Wendi Tamariska, sebagai koordinator Yayasan Palung Bentangor Pampang Center di desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara. Wendi Tamarika memberikan ruang kepada masyarakat untuk secara sadar betapa pentingnya Pertanian organik dalam proses pemberdayaan masyarakat tanpa memaksakan. Sejauh ini penerapan pertanian organik yang sudah terlaksana mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah daerah, dalam hal ini dari ibu PKK KKU. Mereka sangat berterima kasih kepada Yayasan Palung dan masyarakat Pampang karena secara bersama-sama mau secara sadar mengembangkan pertanian organik sebagai cikal bakal percontohan masyarakat lain dalam bertani.
Manfaat dari pertanian Organik adalah pengelolaan secara alami, tidak merusak tanah dan dapat menggunakan pupuk dari limbah makanan. Hasil dari pertanian organik juga dapat dikatakan terbebas dari bahan kimia, selain itu juga hasil dari pertanian organik sangat baik untuk kesehatan.
Adapun model Pertanian yang dilakukan di Desa Pampang Harapan, KKU adalah:
1. Galangan/ terumbu lahan pertanian organik
Membuat galangan/ terumbu dengan memanfaatkan halaman (ruang) yang tersedia di areal Bentangor Pampang Center. Galangan ini berfungsi untuk menggemburkan tanah dan sekaligus menjaga tanaman dari genangan air (apabila hujan).
Digalangan ini ditanami tanaman seperti: sawi, cabai, terong, ubi kayu, kunyit, jahe, lengkuas, cekur, sirih merah, lea putih dan lea merah serta daun kemangi.
2. Tanaman buah
Di areal depan Bentangor Pampang Center: menanam pisang, jeruk nipis (berfungsi juga sebagai bumbu masak atau penyedap rasa), belimbing, jambu air.
Di areal belakang Bentangor Pampang Center: durian, manggis, langsat, cempedak, duku, buah asam. Tanaman buah-buahan tersebut merupakan makanan yang sangat digemari oleh fauna seperti kera (gibbon, red-leaf monkey, dsb) dan burung (hornbill, dsb) dan termasuk jenis tupai. Semua hal tersebut terjadi khusus pada musim buah (Juni-July-Agustus). Sehingga sekaligus bisa menjadi bagian untuk pengamatan satwa di areal Bentangor.
3. Tanaman obat dan rumah tangga (TOGA)
Tanaman organik yang juga berfungsi sebagai tanaman obat dan sekaligus bisa menjadi bumbu masak (rumah tangga) selain sayur-mayur.
Jenis tanaman ini yang ditanam di areal Bentangor (sesuai penjelasan poin 1 diatas) adalah: kunyit, jahe, lengkuas, cekur, sirih merah, lea putih, lea merah. Jenis tanaman tersebut bisa berfungsi sebagai obat batuk, masuk angin, dan obat demam. Khusus sirih merah, tanaman ini bisa menjadi obat pereda nyeri seperti bengkak atau benjulan.
Manfaat lain dari pertanian Organik adalah sebagai Melawan Pemanasan Global dan Menciptakan Masa Depan yang Sehat serta Berkelanjutan, dengan demikian pola dan pengembangan yang dilakukan sangat mendukung menjaga dan melestarikan bumi. Selain itu juga pertanian organik membantu masyarakat dalam mengelola lahan atau halaman masyarakat yang tidak dimanfaatkan. Semoga saja pertanian organik di Desa Pampang menjadi Inspirasi bagi masyarakat lain di daerah lain pula. (Pit – YP).
No comments:
Post a Comment