I made this widget at MyFlashFetish.com.

Tuesday, June 14, 2011

Habitat Orangutan di Land Clearing, Kesedihan Tuan Pencinta Lingkungan



Area rimba gambut di hulu Sungai Sentap, Ketapang, Kalimantan Barat, dulunya merupakan tempat Habitat Orangutan (pongo pygmaeus) dan satwa lainnya seperti Kelasi, Kera (macaca fascicularis), Kelempiau (hylobates muelleri),beruk dan lutung kini tinggal kenangan. Berdasarkan Pantauan Yayasan Palung dan Yayasan Warisan di lapangan beberapa waktu lalu(13/06) menunjukkan keadaan area rimba gambut tidak lagi tersisa, hutan rawa gambut kini sudah menjadi lapang dan rata dengan tanah, hutan tidak lagi berdiri nan rimbun. Lokasi ini sudah dipastikan akan dijadikan perkebunan Sawit. Areal ini termasuk dalam hak guna usaha (HGU) PT. SKM.
Letak Sungai Sentap, persis di pinggiran jalan jalur Sungai Awan-Tanjung Pasar. Jarak tempuh sekitar 10 km dari kampung Sungai Awan atau sekitar 20 kilometer dari Kota Ketapang. Seperti yang kita ketahui area rimba gambut ini menyimpan sejarah, tempat ini merupakan permukiman kuno kisaran ratusan tahun silam, menyimpan kekayaan budaya tak ternilai. Berbagai pecahan keramik, piring dan tempayan pernah dijumpai.
Berdasarkan keterangan dari warga yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan; ada beberapa kali menjumpai Orangutan yang berkeliaran di dekat pemukiman kami, menurut mereka Orangutan tersebut mencari tempat dan makanan. Keadaan seperti ini menunjukan bahwa habitat Orangutan sudah tidak ada lagi. Yan Sukanda (46) etnomusikolog, pendidik, pemerhati kebudayaan, dan lingkungan hidup, Beliau menyatakan kesedihan saat di temui di Pedahasannya di hutan Dalong kemarin. Melihat keadaan hutan yang tidak tersisa kesedihan dan kegundahan datang dalam pikiran saya tegasnya.
Kesedihan ini bukan tanpa alasan, hilangnya hutan tersebut juga berimbas pada tumbuh-tumbuhan dan pohon (kayu) seperti tengkawang, asam lembawang yang termasuk pohon dan tumbuhan-tumbuhan ditanam masyarakat. Selain itu juga menurut beliau hilangnya hutan rawa gambut Sungai Sentap berdampak pada habitat Orangutan, hutan hilang, orangutan pasti hilang (punah). Kita tidak ada lagi hutan yang dapat menjadi obyek pengamatan, tahun sebelumnya kita masih dapat melihat sarang dan menjumpai Orangutan, sekarang tinggal kenangan.
Kesedihan senada di katakanan oleh Tito Indrawan (Manager Perlindungan Satwa dan Habitat Yayasan Palung), berdasarkan Survey Yayasan Palung dan Yayasan Warisan pada tahun 2010 menyatakan bahwa populasi Orangutan ada disana, kawasan tersebut menurutnya lebih cocok digunakan sebagai kawasan Konservasi bagi pemilik konsesi.
Hutan rawa gambut pada hakikatnya merupakan tempat yang paling nyaman bagi satwa dan tumbuh-tumbuhan untuk berdiam sebagai habitat mereka, tetapi kini tinggal kenangan, kemana lagi mereka sekarang?.(Pit- YP).

No comments:

Post a Comment