I made this widget at MyFlashFetish.com.

Wednesday, November 23, 2011

Memperingati Pekan Peduli Orangutan (PPO) 2011 Yayasan Palung Adakan Sarasehan, Perlombaan dan Pentas Seni




Dalam rangka Pekan Peduli Orangutan (PPO) tahun 2011 Yayasan Palung menyelenggarakan berbagai kegiatan. Rangkaian acara tahunan ini merupakan keberlanjutan dari Pekan Peduli Orangutan yang diselenggarakan rutin sejak tahun 1998. Pada kegiatan PPO tahun ini diselenggarakan di Kabupaten Ketapang tepatnya di Gedung Sillekens atau gedung Katedral Lama, pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan pada 19- 20 November 2011, sedangkan tahun sebelumnya diselenggarakan di Kabupaten Kayong Utara.

Rangkaian kegiatan dalam PPO tahun ini, seperti pameran foto tentang satwa dilindungi salah satunya seperti orangutan. Selain itu juga ada pameran kerajinan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), lomba kreasi boneka jari dan malam pentas seni. Tidak hanya itu, kegiatan PPO kali ini mengadakan sarasehan bertema : “Bagaimana peran Pemuda dalam keberlanjutan hutan”, pelaksanan kegiatan dilaksanakan pada hari pertama, sabtu 19 November 2011. Di hari pertama, sekaligus pembukaan kegiatan langsung dibuka oleh Asisten I bupati Kabupaten Ketapang oleh bapak FX. Sungkalang mewakili Bupati Ketapang.
Dalam sambutannya FX. Sungkalang mengatakan dengan diadakan sarasehan ini sebagai bentuk kebersamaan untuk menjaga satu kesatuan ekosistem yang tidak hanya peduli pada orangutan. Selain itu juga, untuk keberlanjutan hutan dan satwa khususnya satwa dilindungi lebih diutamakan. Adapun tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk perhatian terhadap keberlangsungan hidup orangutan dan habitatnya yang semakin terancam.

Adapun pembicara pada kegiatan Sarasehan PPO adalah Kadisbun; Bpk. Lukas Lawun, BKSDA ; Bpk. Samosir, Kadishut; Bpk. Harnowo, Yayasan Palung; Andrew de Sausa, dan dari Kadisbudparpora ; Bpk. Yudo Sudarto. Untuk pembuka sarasehan bapak Samosir mengutarakan bahwa peran pemuda dalam keberlanjutan hutan, salah satunya tanggung jawab pemuda sebagai generasi yang diharapkan peduli atau kepedulian bersama terlebih semua elemen pemuda, masyarakat, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Lebih lanjut bapak samosir menjelaskan Kawasan hutan : Hutan produksi, hutan konveksi, hutan desa, hutan adat, Kawasan konservasi (cagar alam) untuk penyelamatan lingkungan dan dan pelestarian lingkungan. Selain itu juga pengelolaan harus berdasarkan zonasi: hutan yang dibagi berdasarkan fungsinya, seperti : zona inti, pemanfaatan yang berdasarkan ilmu pengetahuaan. Hutan ada yang di kelola untuk ilmu pengetahuan, untuk rekreasi, untuk taman suaka alam. Fungsi hutan; fungsi konservasi, fungsi hutan lindung, fungsi hutan kelola. Fungsi hutan yang ditetapkan sebagai sebagai pemenuhan kebutuhan dengan syarat keberlanjutan.

Sedangkan dari Disbun menyatakan bahwa Kesejahteraan menjadi pokok utama. Ada rambu-rambu dalam melakasanakan itu semua. Dan kita semua yang harus menjalankan undang-undang tersebut. pengetahuan tentang kesejahteraan dan konservasi itu harus seimbang, jadi jangan sampai LSM vs Pemerintah. Terkait pembukaan lahan, bahwa yang bisa dipakai untuk budi daya adalah kawanan non kehutanan (APL). Di Ketapang sekarang sudah mewajibkan minimal 5% menanam karet pada kawasan HTI. Lebih lanjut Disbun menyatakan kesiapan apabila, Yayasan Palung ingin mensejahterakan masyarakat lewat karet, dinas perkebunan siap untuk membantu (siapkan saja dana untuk beli bibitnya).
Sementara itu Dishut mengatakan bahwa Investasi masuk menjadi konflik orangutan dengan manusia. Pemerintah Kabupaten Ketapang mencoba untuk bersama-sama untuk melirik kepada hutan desa yang berorientasi pada trade carbon (perdagangan Karbon) yang tujuan untuk membangun perekonomian masyarakat. Konsep bagaimana pemuda untuk menjaga hutan dengan hutan desa (REDD). Peran pemerintah : bagaimana menjaga hutan dalam hal ini harus berkerjasama dengan dinas perkebunan. Pelepasliaran Orangutan digunung Tarak, sebagai langkah agar orangutan tetap terjaga. Hutan lindung di kendawangan, bukit Kediuk sebagai daerah yang memiliki nilai konservasi tinggi. Pemerintah mencoba untuk memilihara hutan dan orangutan. Hutan desa pelang dari bina oleh dishut. Bagaimana kita menggantungkan penghasilkan dari hasil hutan bukan kayu dan kerajinan. Sedangkan Disbudparpora dan Yayasan Palung siap untuk mendukung Pariwisata dan pendidikan lingkungan. Peserta hadir dalam sarasehan ini adalah Instansi-instansi pemerintah, perwakilan dari sekolah-sekolah dan LSM , jumlah peserta 37 peserta.

Kegiatan lainnya lomba boneka jari satwa, lomba ini dilombakan bagi siswa siswi SMU dengan tujuan agar lebih mengenal satwa dilindungi. Dalam perlombaan ini, peserta merangkai kain dibentuk menyerupai muka satwa. Peserta yang hadir dalam lomba tersebut berjumlah 5 kelompok, 1 kelompok masing-masing 3 orang peserta.
Di hari kedua, 20 November 2011, melaksanakan malam pentas seni. Malam pentas seni pada kegiatan PPO 2011 ini di dedikasikan untuk mengenang Alm. Al. Yan Sukanda sebagai salah seorang yang memiliki kepeduliaan terhadap seni, budaya, pendidikan dan lingkungan. Pada malam pentas seni menyuguhkan acara teater dari komunitas Pedahasan Tikar Selembar berkolaborasi dengan Relawan Konservasi Tajam. Dalam teater ini menceritakan tentang seorang perjuangan dari masyarakat kecil dalam mempertahankan dan menjaga tanah dan hutan serta isinya terlebih Orangutan dengan kondisi hutan yang semakin parah. Penampilan lainnya musik akustik dari D’ Cupy band, dilanjutkan pembacaan puisi dan syair gulung dari BKSDA Ketapang. Puisi dan syair gulung menceritakan tentang keresahan tentang kondisi hutan yang rusak saat ini.

Penampilan lainnya adalah dari komunitas Ompe Harmoni, komunitas musik Ompe Harmoni merupakan bentukan dan binaan alm. Al. Yan Sukanda semasa hidupnya. Komunitas ini secara khusus menampilkan musik tradisional dan musik kontemporer. Lagu yang mereka nyanyikan adalah lagu berjudul ; Budi Baek. Lagu ini untuk mengenang alm. Al.Yan Sukanda. Selanjutnya pembacaan 3 puisi. Dalam pentas seni ini keluarga besar alm. Al. Yan Sukanda hadir. Kegiatan ini berakhir pada pukul 22.00 wib. (Pit-YP).

No comments:

Post a Comment