Selasa-rabu
(21-22 mei 2013), Yayasan Palung bersama dengan Relawan berkesempatan untuk
menyambangi kembali sekolah-sekolah di Kabupaten Kayong Utara untuk berbagi
cerita tentang hutan dan satwa dengan menggunakan media puppet show
(pertunjukan/ panggung boneka- red).
Berbagi
cerita di hari pertama kegiatan puppet show kami lakukan di SDN 05 Suka Maju, Sei Belit, Kayong Utara.
Dengan di dampingi 4 relawan Yayasan Palung (Relawan Tajam ; Muhadi dan Vian dari
Ketapang dan RebonK; Wawan dan Salma dari Sukadana) dan dari Yayasan Palung
(Petrus Kanisius dan Ranti Naruri).
Foto 1 : Puppet Show/ Panggung boneka di SDN 11 Senebing, KKU |
Foto 2 : Puppet Show/ Panggung boneka di SDN 11 Senebing, KKU |
Hutan dan satwa dilindungi menjadi tema Puppet
kami di hari pertama, penyampaian materi ini lebih kepada pengenalan dasar bagi
siswa-siswi Sekolah Dasar tentang hutan;
manfaat hutan, keberadaan hutan dan ancaman hutan yang berpengaruh pada satwa
dilindungi.
Puppet
show berbagi cerita tentang hutan dan satwa di Sekolah Dasar merupakan
rutinitas Yayasan Palung untuk saling berbagi cerita dan informasi keadaan
lingkungan yang terjadi saat ini. Dengan menggunakan media boneka seperti
boneka orangutan, bekantan, kelasi dan kelempiau diharapkan dapat memudahkan pemahaman akan
materi yang disampaikan.
Foto 3 : Saat Puppet Show di SDN 5 Suka Maju_Sei Belit_KKU |
Salah
satu contoh materi yang kami sampaikan kepada murid SD adalah bagaimana
reproduksi Orangutan, tempat tinggal Orangutan, apa makanan orangutan, dan
ciri-ciri Orangutan dan penyampaian Undang-undang no 5 tahun 1990 pasal 21 ayat
2 yang isinya tentang larang untuk menangkap, membunuh, memiliki, memilihara,
mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi termasuk Ponggo (orangutan)
dan satwa-satwa lainnya yang terancam punah akibat semakin berkurangnya habitat
berupa hutan karena pembukaan lahan secara besar-besaran untuk perkebunan,
pertambangan dan pembangunan.
Bercerita
tentang hutan dan satwa dengan menggunakan media boneka merupakan salah satu
penyampaian materi kepada siswa-siwi SD dengan tujuan belajar sambil bermain.
Cerita hutan dan satwa dengan menggunakan media Puppet show sedikit banyak
membantu dalam hal penyampaian, puppet show lebih kepada metode(cara-red) untuk
memudahkan siwa-siswi memahami isi materi yang disampaikan, dengan kata lain
siswa siswi belajar tentang satwa. Dengan media boneka juga diharapkan mampu
membedakan satwa, misalnya perbedaan orangutan dan bekantan, bekantan dengan
kera dan kelempiau dengan kelasi.
Di
hari ke dua kami memberikan materi tentang hutan, satwa dan materi tentang
sampah.
Puppet show hari ke dua dilaksanakan di SDN 11 Senebing, KKU. Pemberian materi lebih di focuskan pada materi hutan dan manfaatnya bagi kehidupan serta materi tentang sampah. Untuk materi tentang sampah, siswa- siswi diperkenalkan akan betapa pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar dengan harapan adanya kesadaran dan kepedulian terhadap sampah, mengingat dari sekian banyaknya sampah sedikit banyak berdampak negatif. Selain itu juga siswa siswi diajak untuk mengenal dan membedakan sampah organik seperti sampah rumah tangga berupa sampah dari sisa sayuran dan makanan dan sampah non organik seperti sampah plastik dan sampah elekronik.
Puppet show hari ke dua dilaksanakan di SDN 11 Senebing, KKU. Pemberian materi lebih di focuskan pada materi hutan dan manfaatnya bagi kehidupan serta materi tentang sampah. Untuk materi tentang sampah, siswa- siswi diperkenalkan akan betapa pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar dengan harapan adanya kesadaran dan kepedulian terhadap sampah, mengingat dari sekian banyaknya sampah sedikit banyak berdampak negatif. Selain itu juga siswa siswi diajak untuk mengenal dan membedakan sampah organik seperti sampah rumah tangga berupa sampah dari sisa sayuran dan makanan dan sampah non organik seperti sampah plastik dan sampah elekronik.
Penyampaian
puppet show tersebut, untuk setiap materi di sampaikan dalam waktu dua
jam. Kegiatan penyampaian materi
tersebut dimulai pukul 08.00 wib. Agar tidak membosankan, disela-sela
penyampaian materi disisipkan permainan seperti permainan satwa dengan
bernyanyi, Siswa-siswi dibagi menjadi empat kelompok dengan nama masing-masing
kelompok. Kelompok 1 dengan nama orangutan, kelompok 2 kelasi, kelompok 3
bekantan dan kelompok 4 dengan nama si beruk. Mereka menyanyikan secara
bersamaan dengan sebutan nama sesuai nama kelompok secara berulang-ulang.
Bercerita
dengan menggunakan media puppet show mendapat sambutan baik, murid-murid SD
tanpak senang dan mengikuti alur cerita dari penyampaian kami. (Petrus Kanisius "Pit" - YP).
No comments:
Post a Comment