I made this widget at MyFlashFetish.com.

Wednesday, May 1, 2013

Realita Sosial Masyarakat, Polusi Suara ; Bunyi Walet Ganggu Belajar Siswa



 ilustrasi foto doc. www.panoramio.com / internet (Rumah Walet)

Hampir setiap waktu kita disuguhkan dengan berbagai bunyi-bunyi bersautan di dalam gedung bertingkat, suara tersebut tidak lain adalah bunyi suara walet atau suara rekaman walet. Tentunya hal ini sedikit banyak berpengaruh pada Masyarakat di sekitar bangunan-bangunan bersuara tersebut. 

Bangunan bersuara ini tentunya sudah sangat banyak dijumpai hampir di sepanjang jalan di daerah ini (Ketapang), bahkan juga di daerah-daerah lainnya sudah menjamur bangunan ini (rumah walet) berdampak pada aktivitas sosial masyarakat berupa polusi suara dari bunyi walet. 

Hingga saat ini, belum ada Perda yang mengatur hal ini. Banyak keresahan masyarakat terkait hal ini (Peraturan daerah/ perda). Kejelasan tentang retribusi bagi pemerintah daerah dan masyarakat tidak/ belum terlihat.
Sebuah pertanyaan adalah ketika pemilik walet, pernah terpikir apa tidak tentang bagaimana ruang publik (sekolah, perkantoran dan lain sebagainya) menjadi hal penting untuk di perhatikan?.

Jarak minimum pembangunan walet paling tidak (jarak aman sekitar 500 - 1000 meter) dari pemukiman masyarakat. Seperti yang kita ketahui suara walet hampir 24 jam berbunyi secara terus menerus. 

Contoh nyata tentang polusi suara (bunyi walet) terlihat saat aktivitas masyarakat berjalan, misalnya saja saat jam belajar sekolah, perkantoran, rumah ibadah dan lain sebagainya. Sudah hampir pasti sedikit banyak  masytarakat terganggu. 

Fakta kecil dari keluhan masyarakat tentang bunyi suara walet, baca selengkapnya di: http://pontianak.tribunnews.com/2013/04/29/kepsek-bunyi-walet-ganggu-belajar-siswa
 
Rekaman peniru suara walet sangat mengganggu 110 siswa di SDN 06 Delta Pawan. Ia meminta kepada pengusaha untuk dikecilkan ataupun dimatikan. 

Apalagi pada Senin (6/5/2013),  Ujian Nasional tingkat pelajar Sekolah Dasar akan dilangsungkan. Jika itu tetap berbunyi, tentunya akan meresahkan para peserta UN.

Berharap, mudah-mudahan ada solusi dari semua pihak tentang hal ini. Sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik. Semoga saja…. 

By : Petrus Kanisius “Pit”



2 comments:

  1. Terima kasih mas/ mbak atas kunjungan dan responnya di blog kami. kita berharap seperti itu mas. semoga saja ada respon dan perhatian dari pihak pemerintah. sukses slu & GBU for all... slm lestari...

    ReplyDelete