ilustrasi foto doc. www.panoramio.com / internet (Rumah Walet) |
Hampir
setiap waktu kita disuguhkan dengan berbagai bunyi-bunyi bersautan di dalam
gedung bertingkat, suara tersebut tidak lain adalah bunyi suara walet atau suara
rekaman walet. Tentunya
hal ini sedikit banyak berpengaruh pada Masyarakat di sekitar bangunan-bangunan
bersuara tersebut.
Bangunan bersuara ini tentunya sudah sangat banyak dijumpai
hampir di sepanjang jalan di daerah ini (Ketapang), bahkan juga di
daerah-daerah lainnya sudah menjamur bangunan ini (rumah walet) berdampak pada
aktivitas sosial masyarakat berupa polusi suara dari bunyi walet.
Hingga
saat ini, belum ada Perda yang mengatur hal ini. Banyak keresahan masyarakat
terkait hal ini (Peraturan daerah/ perda). Kejelasan tentang retribusi bagi
pemerintah daerah dan masyarakat tidak/ belum terlihat.
Sebuah
pertanyaan adalah ketika pemilik walet, pernah terpikir apa tidak tentang
bagaimana ruang publik (sekolah, perkantoran dan lain sebagainya) menjadi hal
penting untuk di perhatikan?.
Jarak
minimum pembangunan walet paling tidak (jarak aman sekitar 500 - 1000 meter)
dari pemukiman masyarakat. Seperti yang kita ketahui suara walet hampir 24 jam
berbunyi secara terus menerus.
Contoh
nyata tentang polusi suara (bunyi walet) terlihat saat aktivitas masyarakat
berjalan, misalnya saja saat jam belajar sekolah, perkantoran, rumah ibadah dan lain
sebagainya. Sudah hampir pasti sedikit banyak masytarakat terganggu.
Fakta
kecil dari keluhan masyarakat tentang bunyi suara walet, baca selengkapnya di: http://pontianak.tribunnews.com/2013/04/29/kepsek-bunyi-walet-ganggu-belajar-siswa
Rekaman
peniru suara walet sangat mengganggu 110 siswa di SDN 06 Delta Pawan. Ia
meminta kepada pengusaha untuk dikecilkan ataupun dimatikan.
Apalagi
pada Senin (6/5/2013), Ujian Nasional tingkat pelajar Sekolah Dasar akan
dilangsungkan. Jika itu tetap berbunyi, tentunya akan meresahkan para peserta
UN.
Berharap,
mudah-mudahan ada solusi dari semua pihak tentang hal ini. Sehingga masyarakat
dapat beraktivitas dengan baik. Semoga saja….
By
: Petrus Kanisius “Pit”
harusnya pemerintah lebih peka lagi
ReplyDeleteTerima kasih mas/ mbak atas kunjungan dan responnya di blog kami. kita berharap seperti itu mas. semoga saja ada respon dan perhatian dari pihak pemerintah. sukses slu & GBU for all... slm lestari...
ReplyDelete