I made this widget at MyFlashFetish.com.

Thursday, August 29, 2013

Dongeng Daerah Semakin Terlupakan di Negeri Ini


Saat Mendongeng kepada cucu. foto dok.Bimba-aiueo.com


Saat  saya masih kecil, dongeng sering kali diceritakan oleh ibu, bapak, nenek juga kakek, saat malam menjelang tidur. Beragam cerita khas daerah saban hari pasti diceritakan atau didongengkan. Dongeng dengan penokohan dari berbagai mitos seperti kancil dan binatang lainnya, legenda tentang kegagahan dan keperkasaan seorang disuatu daerah ataupun asal-usul kampung menjadi teman setia pengantar tidur yang ditunggu-tunggu. Sekarang tanpa terasa tahun berganti tahun sepertinya dongeng kian terkikis dalam arti semakin ditinggalkan dan telupakan.
Sampai saya meranjak dewasa, dongeng-dongeng daerah masih kerap diceritakan. Dongeng-dongeng tersebut tanpa lelah diceritakan kepada cucunya oleh almarhum nenek saat itu. Saya sering mendengar cerita daerah tentang asal usul kampung, cerita adat dan budaya kampung, larangan atau pantang Penti (larangan yang tidak boleh dilanggar-red), dengan artian dongeng-dongeng atau cerita tersebut berisi pesan moral yang baik.
Dongeng kura-kura dan beruk misalnya bercerita tentang kebaikan kura-kura sebagai pemilihara tanaman dan keserakahan si beruk yang sering merusak tanaman padi disekitar hutan tempat tempat penduduk berladang. Dua sosok, kura-kura dan beruk menjadi pembanding, penekanan cerita nenek di akhir cerita berpesan; berbuatlah seperti kura-kura yang bisa menjaga dan tidak boleh meniru sifat atau perilaku si beruk.
Dongeng lainnya tentang asal muasal nama kota Ketapang, kalbar berasal dari nama pohon yang namanya pohon Tapakng/Ketapang (nama latinnya Terminalia cattapa,spp.), konon katanya, saat itu kota Ketapang, Kalbar, banyak sekali ditumbuhi oleh pohon Tapakng atau Ketapang.
Dongeng tentang asal muasal adat Babantant  (membersihkan kampung halaman dari segala sakit penyakit dan menghargai alam sekitar). Asal muasal adat babantant, erat kaitannya dengan pesan moral akan kesadaran masyarakat kampung/adat yang saat itu berbagi bersama, menghargai tempat sekitar saat memulai dan mengakhiri kegiatan kampung agar terjaga dari sakit penyakit dan terhindar dari marabahaya. Saat ini pun, adat babantant masih dilakukan oleh beberapa kampung di daerah, biasanya babantant dilakukan dalam 2 tahun sekali atau 5 tahun sekali sebagai bentuk penghargaan akan lingkungan sekitar dan penghargaan akan ciptaan sang Duata (Sang Pencipta, Tuhan-red).
Dari beberapa dongeng atau cerita diatas, sebuah dongeng atau beberapa dongeng daerah atau bisa dikatakan cerita daerah sangat syarat dengan pesan moral yang baik. Hampir setiap cerita daerah memiliki pembanding tentang hal baik yang boleh ditiru dan hal yang buruk tidak boleh diikuti. Selain itu dongeng atau cerita daerah pasti mengisahkan tentang sejarah masa lalu walau terkadang masih berbentuk lisan dan ada beberapa yang terdokumentasikan dalam bentuk tulisan.
Sejatinya, dongeng khas daerah mampu menjadi dasar atau patokan pembelajaran kita saat ini. Realita berbicara, tutur cerita dari tradisi berdongeng  sudah semakin jarang terdengar. Adapun hanyalah tinggal beberapa saja yang masih mempertahankan. Dongeng sebagai bentuk warisan budaya tradisi masih sangat saying jika hilang, bagi anak sampai cucu nanti. Sebuah keprihatinan dan sangat di sayangkan memang. Banyak anak bahkan mungkin beberapa diantaranya enggan dan tidak tertarik lagi dengan dongeng-dongeng khas daerah yang dituturkan oleh Ibu, Bapak atau nenek mereka. Ironisnya mereka (saat sekarang-red), anak-anak lebih disuguhkan dengan cerita dari luar negeri lewat film melalui lewat televisi. Tidak hanya itu, keakraban akan nilai sejarah, adat budaya mulai terbawa luntur oleh teknologi terkini. Bahkan untuk berkumpul bersama dengan orangtua saja serasa tidak ada ruang lagi. Banyak anak-anak lebih memilih bermain dan menghabiskan waktu mereka hanya untuk kongko-kongko (ngumpul bersama teman-red) namun bahasan dongeng lebih pada realita trand masa kini yang mungkin sedikit banyak mempengaruhi gengsi dan pengaruh-pengaruh negatif.   
Tentunya dongeng atau cerita daerah ini 1-2 atau 3 dongeng yang ada dan masih banyak sekali  dongeng yang lainnya di negeri kita tercinta Indonesia (dari Sabang sampai Merauke), yang tentunya pasti memiliki muatan-muatan positif dan baik tentang ajaran, pendidikan dan falsafah dalam kehidupan masyarakat.
Entah lupa atau sengaja lupa, dongeng atau cerita daerah kian terkikis dan terlupakan. Akankah masih ada waktu untuk kembali ada dan menjadi tradisi lestari bagi anak dan cucu nanti tentang sebuah dongeng atau cerita khas daerah. Sebuah pengharapan tentunnya harus ada, jika semua mau dan mampu menghidupkan kembali tentang sebuah pesan tradisi melalui dongeng yang memiliki satu pesan berjuta arti dalam menjalani kehidupan ini, kapanpun dan dimanapun. Mudah-mudahan saja…

By : Petrus Kanisius “Pit”- Yayasan Palung

Tulisan yang sama dapat juga dibaca di :


No comments:

Post a Comment