A blog to cover orangutan conservation efforts in Kalimantan Barat (West Borneo), Indonesia.
Friday, January 28, 2011
Siswa-Siswi Magang YP melakukan Pertunjukkan Panggung Boneka, Bercerita Tentang Orangutan dan Habitatnya
Tanggal 27 Januari 2011, bertempat di SD Negeri 16 Sampit, Ketapang. Dari Yayasan Palung yang ikut mendampingi Ranti Naruri dan Mulyono Yusup bersama dengan 5 orang siswa-siwi magang dari SMK 1 Ketapang yang terdiri dari Christo, Herli, Pian, Pandi dan Sugi mengetengakan panggung boneka bercerita tentang hutan dan orangutan. Pertunjukkan panggung boneka dengan tema “Orangutan dan Habitatnya”. Kegiatan puppet show ini dimulai dari pukul 07.30 wib- 09.00 wib. Dalam acara pertunjukkan panggung Boneka ini, siswa-siwi Magang menjadi penyampai materi kepada murid-murid SD. Peserta yang hadir dalam acara ini adalah oleh sekitar 55 orang murid, dari Yayasan Palung dan Siswa-siswi Magang.
Cristo salah satu siwa magang di Yayasan Palung mengatakan, melakukan Pertunjukkan Panggung Boneka merupakan pengalaman pertama kalinya, baru melakukkan pertunjukkan boneka dialami tidak langsung sempurna dan baru belajar, tetapi pada dasarnya kami mencoba untuk menyampaikan informasi. Salah satu contoh materi yang kami sampaikan kepada murid SD adalah bagaimana reproduksi Orangutan, tempat tinggal Orangutan, apa makanan orangutan, dan cirri-ciri Orangutan dan penyampaian Undang-undang no : 5 tahun 1990 pasal 21 ayat 2 yang isinya tentang larang untuk menangkap, membunuh, memiliki, memilihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi termasuk Ponggo (orangutan). Kami juga merasa senang, dengan adanya penyampaian seperti ini kami diajak untuk belajar untuk tampil dan menyampaikan materi di depan umum khususnya anak-anak SD.
Sedangkan menurut Herly Saputra, pertunjukan panggung boneka sesuatu yang mengasyikkan dan seru, karena peserta sangat senang dengan pertunjukkan panggung boneka dari kami. Mereka terlihat tertawa lucu dan memperhatikan dengan apa yang kami sampaikan. Kegiatan Puppet Show Yayasan Palung ke sekolah-sekolah adalah merupakan upaya pengenalan kepada Murid-murid di sekolah tentang arti pentingnya menyelamatkan lingkungan dan orangutan di wilayah Kayong, selain itu untuk menumbuhkan kesadaran kepada mereka untuk mengenal dan mencintai satwa dan lingkungan sejak dini. Para siswa SMK 1 Ketapang yang magang di Yayasan Palung di berikan materi tentang paket wisata, bagaimana menjadi seorang pemandu untuk wisata dan pemahaman-pemahaman tentang lingkungan bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat. Selain materi mereka juga diajak untuk bermain bersama dalam bentuk game Pijit semut, game ini dimaksudkan agar siswa-siswi tidak merasa bosan di dalam ruangan kelas. Setelah kegiatan ini selesai Yayasan Palung membagikan Poster dan Stiker kepada Siswa-siswi. Dengan diadakan Puppet Show ini diharapkan menumbuh kembangkan pengetahuan murid-murid tentang satwa dan lingkungan, semoga, salam lestari….. (Pit- YP).
Wednesday, January 26, 2011
Harga Cabai Naik, Anak Tergugah untuk Berkebun
Setiap hari Selasa, bertempat di SMP 03 Matan Hilir Utara Desa Laman Satong Kabupaten Ketapang, pada tanggal 25 Januari 2011 kemarin, Yayasan Palung dengan murid-murid SMP melakukan kegiatan praktek menanam cabai yang didampingi oleh staff Yayasan Palung Mulyono Yusup, Ranti dan Agus.
Kegiatan rutin ini sudah berjalan sejak dua tahun lalu. Berawal dari kegiatan lectur (ceramah mengenai lingkungan) yang kemudian menjadi kerjasama antara sekolah dengan Yayasan Palung menjadi MULOK mengenai materi pertanian organik. Kegiatan praktek menanam cabai ini pertama kali dilakukan oleh siswa SMP 03 Laman Satong yang didampingi langsung oleh Yayasan palung sejak satu tahun yang lalu. Adapun yang ikut dalam berkebun berjumlah 22 orang murid, mereka di dampingi oleh pendamping sekolah bapak Daniel dan bapak David. Hal yang mendasari untuk berkebun cabe adalah semangat dari anak-anak dan dari sekolah untuk berkebun cabe.
Pada awalnya Yayasan Palung hanya memberi materi mengenai pertanian organik namun melihat perkembangan siswa yang semakin bosan dengan materi tanpa adanya praktek secara langsung Yayasan Palung berinisiatif untuk memfasilitasi siswa dengan melakukan praktek pertanian organik secara langsung, dalam kegiatan ini baru pertama kali di terapkan di lingkungan sekolah, parasiswa tampak antusias sekali untuk bersama-sama mengerjakan berkebun. Luas lahan yang dipakai untuk berkebun cabe diatas lahan 2000 m², kebun ini sudah mulai disemai diperkirakan berbuah dan mulai panen sekitar 3 bulanan.
Paulus salah satu dari siswa yang melakukan praktek tersebut sangat senang sekali dengan adanya kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Palung tersebut, cabai sekarang sangat mahal di pasar, jika nanti berhasil dan berbuah banyak kami mau menjualnya ke pasar untuk uang kas sekolah kami, uangnya bisa kami belikan alat-alat pertanian yang labih canggih dari sekarang tutur Paulus sebagai kordinator kelompok. Kegiatan ini akan terus berlanjut sampai adanya hasil sesuai yang diharapkan oleh para siswa tersebut, sampai siswa biasa dan mampu untuk mandiri. Semoga saja kebun cabe ini dapat bermanfaat bagi semua.
Oleh : Mulyono Yusup (Aktivis Lingkungan Hidup Yayasan Palung)
Monday, January 24, 2011
Cuap-cuap Bertema Lingkungan di Radio Gema Solidaritas 107,7 FM
Setiap sabtu siang mulai dari jam 12.00 – 13.00 wib, cuap-cuap siaran dengan mata acara “Belajar Hijau” selalu akrab di telinga pendengar kabupaten Ketapang. Yayasan Palung bersama dengan Radio Komunitas Gema Solidaritas 107,7 fm sudah hampir satu tahun selalu mengkampanyekan siaran seputar lingkungan hidup dan hutan. Sebagai radio yang memiliki kepedulian terhadap budaya, GS mengajak YP bersama-sama membuat mata acara yang bertema lingkungan, hal ini dikarenakan mata acara lainnya sudah ada, sedangkan tentang lingkungan isu-isu lingkungan jarang untuk dibagikan ke khalayak luas.
Siaran yang bertema lingkungan lingkungan merupakan berkat kerjasama YP dan radio GS. Sebagai radio komunitas Gema Sloidaritas memiliki slogan radio yakni Radio Beradat Berbudaya dan Cinta Damai. Tema yang dibawakan bermacam-macam sesuai dengan isu kekinian menyangkut lingkungan dan tips-tips menjaga lingkungan.
Penyiar yang selalu setia cuap-cuap setiap Sabtu antara lain Petrus Kanisius/ Pit, Tri Bedu Nugroho dan Andika Kombet Penyiar dari GS. Seperti biasa acara dibuka dengan salam dan slogan radio selanjutnya menyapa para pendengar masyarakat Ketapang. Setiap materi yang disampaikan berdurasi satu jam. Sebagai bagian dari radio komunitas, radio GS termasuk digemari oleh kaula muda, karena hampir semua acara yang ada sebagian besar tentang pembelajaran, pendidikan, adat, informasi atau berita terkini tentang kabupaten Ketapang pengetahuan dan lingkungan sebagai upaya terus menerus untuk dilestarikan. Selain itu, mata acara hiburan seperti musik-musik daerah, lagu-dayak, dan tembang kenangan.
Bagi Yayasan Palung radio GS adalah mitra yang cocok untuk bersama-sama kolaborasi untuk terus mengingat peran dan fungsi lingkungan hidup. Sebagai radio komunitas GS terus memberikan warna baru bagi dunia penyiaran di Kabupaten Ketapang. Menurut Erwin selaku (Penanggung jawab dan kepala studio di radio GS) radio GS dengan selogan radio beradat, berbudaya dan cinta damai berharap semoga GS semakin menggema dan di gemari pendengar, slogan ini menjadi nyata didalam kehidupan masyarakat. Bersama dengan radio GS, Yayasan Palung untuk mencoba untuk memberi informasi tentang lingkungan dan mengkampanyekan arti penting hutan. (Pit-YP).
Wednesday, January 19, 2011
Yayasan Palung Mengadakan Pendidikan Dasar (Diksar)
Pada tanggal 20-23 Desember 2010, Yayasan Palung Mengadakan Pendidikan Dasar (Diksar) kepada siswa-siswi Sispala Care SMA 2 Ketapang Taman Nasional Bukit Peramas di Kabupaten Kayong Utara. Pendidikan dasar adalah salah satu materi bagi siswa-siwi pencinta alam untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat berada di hutan dan bagaimana cara bertahan hidup.
Kegiatan Diksar bagi anggota baru merupakan salah satu bentuk kepedulian Yayasan Palung bagi Sispala-sispala yang sudah terbentuk di sekolah-sekolah untuk terus didampingi. Pada kesempatan diksar kali ini siwa-siswi diberikan materi bagaimana cara bertahan hidup saat berada di hutan. Adapun materi yang diberikan adalah THAB (Survival/materi tentang bagaimana cara bertahan hidup saat situasi kritis saat berada di hutan). Mereka juga diberi materi tentang navigasi dan mauntenering
Dalam kegiatan ini peserta yang hadir dalam acara Diksar sebanyak 16 orang, Panitia 10 orang, guru pendamping dan Pembina Sispala Care SMA 2 ; Padli ,ST. Dari Yayasan Palung yang hadir Mulyono Yusup, Agus Lebam, Mayi Achmad dan RebonK (Relawan Konservasi Bentangor Yayasan Palung).
Selain materi Survival, diberikan juga materi tentang mengamati flora dan fauna. Selanjutnya diadakan Bakti sosial dengan warga masyarakat setempat di Masjid Pampang Harapan. Kegiatan Diksar bagi siswa-siwi merupakan ajakan bagi siswa-siswi untuk membentuk kerjasama tim yang baik dan melihat alam secara langsung dengan pengamatan flora dan Fauna secara langsung. Kegiatan ini berjalan dengan lancar sukses. (Pit- YP).
Thursday, January 13, 2011
Fieldtrip Siswa – Siswi Repatones Di Taman Nasional Lubuk Baji
Pada tanggal 16-18 Desember 2010, Yayasan Palung mengadakan fieldtrip di kawasan Taman Nasional Lubuk Baji yang diikuti oleh Siswa-siswi dari Repatones (Remaja Pencinta Alam St. Yohanes). Kegitan ini diikuti oleh 30 Peserta Siswa-siswi dan didampingi guru pendamping sekolah, Ir. Agustinus Bunadi dan dari Yayasan Palung (Agus Lujito, Mulyono Yusup, Mayi Achmad dan Ranti Naruri).
Dalam kegiatan ini para siswa-siwi diajak untuk melihat dan mengamati secara langsung flora dan Fauna yang ada di Taman Nasional Lubuk Baji. Selain itu juga siswa-siwi diajak untuk mengidentifikasi apa saja yang ditemukan, selanjutnya mereka secara bersama-sama untuk melihat dan mempelajari indikator air. Pengamatan flora dan fauna merupakan salah satu tujuan dari proses belajar atau mempelajari lingkungan sekitar secara langsung. Metode pengamatan dalam kegiatan fieldtrip ini salah satunya memberikan materi sebagai peneliti pemula.
Kegiatan fieldtrip yang berlangsung selama 3 hari tersebut berlangsung dengan baik dan lancar. Menurut Wendi ketua Repatones, kegiatan filedtrip adalah sebagai proses pembelajaran bagi semua siswa-siswi untuk mengetahui secara langsung apa saja flora dan fauna yang ada di Taman Nasional Lubuk Baji.
Fieldtrip merupakan salah satu program kerjasama yang dimiliki oleh Yayasan Palung untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Ketapang. Kegiatan fieldtrip ini berjalan setiap bulan dengan menyesuaikan jadwal sekolah, dengan kegiatan seperti ini merupakan salah satu kegiatan untuk terus memacu generasi muda khususnya siswa-siwi untuk peduli terhadap lingkungan dan mengetahui secara langsung apa saja flora dan fauna yang terdapat di taman nasional. (Pit- YP).
Monday, January 10, 2011
Yayasan Palung Melaksanakan Pemutaran Film di Gor Tentemak
Pada tanggal 1 Januari 2011 lalu Yayasan Palung bersama dengan Repatones (Remaja Pencinta Alam St.Yohanes), Care (Sispala SMA 2), TAJAM (Taruna Penjaga Alam, yang merupakan kumpulan Siswa-siswi Penjaga alam dari seluruh sekolah SMA dan SMP di Katapang, binaan Yayasan Palung) FPTI(Federasi Panjat Tebing Indonesia) menyelenggarakan Pemutaran film di Stadion Tentemak Ketapang. Dalam Pemutaran film Yayasan Palung mengajak para penonton untuk mengingatkan terus peduli terhadap lingkungan dengan memutar film Alam Indonesia diambang Kepunahan. Tujuan dari pemutaran film bertema lingkungan merupakan visi Yayasan Palung untuk terus memberikan pesan moral kepada masyarakat luas untuk terus menjaga lingkungan. Sedangkan untuk film hiburan diputar film Duyung dan Shinobi. Pemutaran film dimulai dari jam 19.30 wib dan berakhir pukul 22.00 wib, di hadiri oleh sekitar 150 orang Penonton.
Pemutaran film merupakan agenda Yayasan Palung setiap bulan bagi masyarakat untuk mengetahui infomasi tentang alam dan lingkungan sekitar, dengan demikian masyarakat diharapkan terus menerus untuk menjaga dan memperhatikan lingkungan sekitar sebagai wujud kepedulian bersama agar hutan dan lingkungan terpilihara dengan baik. Dari Yayasan Palung yang hadir adalah Bedu Tri Nugroho (PPS Hukum), Agus Lujito (Program Pendidikan Lingkungan), Mayi Achmad (Manager Program Pendidikan Lingkungan). setelah kegitan pemutaran film dilanjutkan dengan pembagian stiker dan MIaS (Media Informasi Satwa Yayasan Palung).
Pemutaran film di Stadion Tentemak merupakan upaya Yayasan Palung untuk memfasilitasi ide dari sispala dan FPTI Ketapang. Ini terbukti dengan antusias dari penonton sangat terlihat dari penonton ada sebagian yang nonton dari tepi jalan. Sebelumnya pada tanggal 28 Desember 2010 lalu, Yayasan Palung melaksanakan pemutaran film di Desa Pematang Gadung yang dilaksanakan oleh Bedu dan Ari (TAJAM). Semoga saja dengan adanya rutinitas pemutaran film ini dapat memberikan informasi dan kesadaran kepada masyarakat untuk terus menerus peduli terhadap alam dan lingkungan. (Pit- YP).
Subscribe to:
Posts (Atom)