A blog to cover orangutan conservation efforts in Kalimantan Barat (West Borneo), Indonesia.
Friday, August 19, 2011
Yayasan Palung Mengadakan Training Herbarium Untuk Relawan
Pada 17 Agustus 2011, Yayasan Palung mengadakan kegiatan training herbarium bertempat di Pantai Tanjung Belandang. Kegiatan ini diperuntukan bagi para relawan (TAJAM) Yayasan Palung yang ada di Ketapang. Kegiatan ini merupakan salah satu tujuan sebagai peningkatan kapasitas para relawan khususnya dalam pembelajaran tentang Botani (seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan) terkait pengawetan tanaman berupa herbarium.
Kegiatan training Herbarium ini adalah sebagai tahapan bagi para relawan yang berencana untuk membuat herbarium. Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila yang menghasilkan suatu label dan data yang rinci serta disipan dalam rak-rak atau lemari besi dalam urutan menurut aturan dimana herbarium itu disimpan.
Herbarium sangat penting untuk digunakan dalam pekerjaan taksonomi (sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki tingkatan tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik terkait misalnya jenis tanaman atau daun).
Herbarium terdiri dari koleksi kering dan koleksi basah. Koleksi basah tidak dipres dan merupakan specimen-spesimen hidup yang dipelihara dengan baik. Tiap-tiap specimen digunakan untuk mengidentifikasi specimen-spesimen baru yang tidak diketahui namanya. Sedangkankan jenis dari tanaman yang bisa digunakan untuk herbarium adalah jenis tumbuhan paku, tumbuhan falmae atau palem, tanaman pisang, dan herbarium bagi tanaman air. Dalam membuat herbarium ada beberapa yang perlu di perhatikan terutama berkaitan dengan catatan label pada saat koleksi misalnya : Nomor koleksi, Nomor specimen, Suku, Lokasi, Ketinggian, Tanggal, Habitat : meliputi topografi, tanah, air, dan tipe vegetasi dan nama daerah. Hal ini serbagai penanda kapan, dimana dan jenis tanaman apa sajsa yang dikoleksi.
Pengawetan Herbarium 1. Dilapangan misalnya; menggunakan formaldehid (8%) , Ambil botol plastic polietena yang mempunyai ukuran 2,5l, Timbang 250 gr paraformaldehid, tambah 2 sdt heksamin masukkan dalam botol plastik, Tambah air mendidih sampai botol penuh, biarkan larutan itu selama semalam hingga menjadi formaldehid 8%, dan Etil alcohol 75%.
2.Pengawetan di tempat penyimpanan Insektisida yang digunakan selama penyimpanan : a. Kontak : gas sianida, paradichlorobenzena (PBD), dan karbon sulfide. b. Digestive : garam merkuri dan merkuri klorida. 3. Pengawetan herbarium kering Bahan yang sudah dikeringkan dicelup pada campuran 1000cc alcohol dan 40gr sublimat hingga basah seluruhnya. Kemudian keringkan lagi hingga kering betul. 4. Pengawetan herbarium basahTumbuhan dicuci hungga bersih dan masukkan dalam bahan yang terdiri atas campuran 1000cc air suling, 25cc formalin, 1cc asam cuka, dan 15cc merkuri sulfat.
Pembuatan herbarium ini adalah sebagai bahan pembuatan kebun botani, arahan dari herbarium ini adalah sebagai Tempat pendidikan, Persediaan material, pembuatan herbarium juga dapat digunakan sebagai tempat penelitian, dan Perlindungan jenis tanaman.
Kegiatan ini diberikan dalam bentuk taining, sebagai Pemateri adalah Edward Tang dari Pendidikan lingkungan, Yayasan Palung dan Tara Mills salah seorang mahasiswi S3, Genetic Biology dari Oxford Univercity, dia juga adalah relawan Yayasan Palung untuk pendidikan lingkungan. dalam penyampaian materinya Edward Tang menjelaskan tentang herbarium. Sedangkan Tara Mills menjelaskan tentang contoh DNA evolusi; memberikan pembahasan tentang perubahan struktur DNA paruh burung raja udang yang semula memiliki paruh pendek dan berubah menjadi panjang, hal ini dikarenakan paruh burung tersebut terpengaruh oleh alam sekitar yang mana DNA burung tersebut perlu 100.000 tahun untuk perubahan yang sempurna dengan cara dimutasikan secara alami pula.
Dalam kegiatan ini hadir sekitar 17 peserta training dari Relawan Konservasi Tajam, kegiatan ini dimulai dari jam 11.00 – 16.00 wib. Dalam kegiatan ini para relawan membuat 10 herbarium. Kegiatan ini mendapat respon positif dari para peserta, yang ikut dalam kegiatan ini adalah Ranti Naruri dan Agus Lebam dari Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung. Kegiatan ini berjalan sesusai dengan rencana. (Pit-YP).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment