A blog to cover orangutan conservation efforts in Kalimantan Barat (West Borneo), Indonesia.
Friday, October 19, 2012
Mari Selamatkan Lahan Basah
Bahan Bacaan :
Kerusaka Lahan basah sangat berpengaruh pada kehidupan secara khusus makhluk hidup yang mendiami wilayah tersebut. Saat ini dunia kehilangan separuh lahan basah (wetlands) selama abad ke-20 merugikan ekonomi dan keanekaragaman hayati.
Fakta ini terungkap dari laporan Program Lingkungan PBB (UNEP) yang dirilis baru-baru ini (16/10). Penyebab hilangnya lahan basah – termasuk situ, rawa-rawa, paya dan lahan gambut – adalah akibat alih guna lahan untuk pertanian, eksploitasi sumber air untuk keperluan rumah tangga dan industri, urbanisasi, pembangunan infrastruktur dan polusi.
Kerusakan lahan basah juga membawa kerugian ekonomi bagi komunitas, negara, pebisnis dan keanekaragaman hayati.
Upaya untuk memperbaiki atau memulihkan lahan basah dan layanan ekosistem air ini sangat penting guna memenuhi kebutuhan populasi dunia yang akan mencapai 9 miliar pada 2050,” ujar Direktur Eksekutif UNEP, Achim Steiner, sebagaimana dikutip dari siaran pers UNEP.
Lahan basah di darat luasnya mencapai 9,5 juta km² (sekitar 6,5% dari luas permukaan bumi). Jika digabung dengan lahan basah di wilayah pesisir, seperti rawa bakau dan hutan mangrove, luasnya mencapai 12,8 juta km².
Antara tahun 1900 hingga 2003, dunia telah kehilangan 50% lahan basah, sementara tingkat kerusakan lahan basah di wilayah pesisir, terutama di Asia Timur, terus naik sebesar 1,6% per tahun.
Akibatnya luas hutan mangrove dunia telah berkurang sebesar 20% sejak 1980. Penyebab kerusakan lahan basah adalah kerusakan........ Baca selengkapnya di :
http://www.hijauku.com/2012/10/18/ketika-lahan-basah-mulai-mengering
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment