I made this widget at MyFlashFetish.com.

Thursday, February 14, 2013

Valentine Day, Berbagi Kasih Sayang dengan Orangutan


Setda Ketapang saat meresmikan pusat rehabilitasi IAR, foto doc. YP

Bertepatan dengan perayaan Valentine Day (14/2), IAR Indonesia berbagi kasih sayang dengan sejumlah orangutan dengan melakukan peresmian tempat rehabilitasi baru bagi sejumlah orangutan yang ada di tempat rehabilitasi saat ini. Tempat rehabilitasi yang baru saat ini sangat memungkinkan, mengingat tempatnya cukup luas dibandingkan dari tempat terdahulu. 

Tempat baru saat ini juga menurut Direktur IAR, drh. Carmele Leon Sanchez, tempat baru bagi orangutan saat ini  merupakan hadiah kasih sayang bagi orangutan- orangutan yang ada, kita sengaja memilih har ini. Selain itu, Carmele mengatakan, tempat rehabitasi tersebut diharapkan  baik bagi pemulihan insting orangutan untuk di translokasi (siap menghadapi alam bebas nantinya-red).

Tamu undangan melakukan kunjungan menuju tempat rehabilitasi, doc. YP

  IAR Indonesia sejak 3 tahun silam memiliki komitmen khususnya dalam merehabilitasi orangutan di Kalimantan Barat.  Komitmen lembaga IAR tersebut meliputi penyelamatan (rescue-red), merawat (Rehabilitasi-red), Penegakan hukum, monitoring keberadaan Orangutan dan translokasi (pelepasliaran-red) orangutan ke alam bebas mereka. Ujar drh. Adi Irawan, Direktur Program kegiatan IAR Indonesia saat melakukan persentasi pada peserta tamu undangan. Adi Irawan mengatakan saat ini. IAR bersama lembaga-lembaga mitra secara bersama berkolaborasi dalam menjaga dan terus memperhatikan nasib orangutan saat ini. Tidak hanya itu, IAR bersama Yayasan Palung, Lembaga Titian, BKSDA dan SPORS di tahun 2010 berhasil mengungkap kasus perdagangan Orangutan sampai ke Meja Hijau, penanganan kasus orangutan yang lebih dikenal dengan kasus Ongky (orangutan di Pontianak-red) tersebut merupakan capaian keberhasilan mengungkap kasus pertama perdagangan satwa dengan pemberian sanksi pada pelaku saat itu. Drh. Adi Irawan juga menegaskan orangutan tinggal di hutan, bukan di kandang, orangutan dan manusia sama-sama harus saling menghargai satu dengan yang lainnya.    
   
Salah satu tempat perawatan bayi OU, foto doc. YP
   
Ancaman Orangutan saat ini sudah sangat kompleks, terjadinya deforestasi (penurunan jumlah hutan-red) akibat pembukaan lahan baik untuk perkebunan, pertambangan dan pembangunan sangat mempengaruhi jumlah orangutan saat ini. Populasi mereka cenderung menurun dari tahun ke tahun, kasus perburuan juga sangat mengancam habitat orangutan dan satwa-satwa lainnya seperti Bekantan, Kelempiau, Kelasi, Elang, Trenggiling dan Enggang.  

drh. Carmele saat berbincang-bincang di ruang perawatan dan operasi Orangutan , foto Doc. YP
Peresmian tempat rehabilitasi orangutan bertempat di kecamatan Sei Awan, Ketapang, Kalbar tersebut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang, BKSDA Kalbar, BKSDA Wilayah  1 Ketapang, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga, Lembaga mitra IAR seperti Yayasan Palung, Yayasan ASRI dan lembaga mira lainnya juga di hadiri perwakilan masyarakat kecamatan Sei Awan. Selain Peresmian, Setda Ketapang yang mewakili Bupati Ketapang membubuhkan prasasti rehabilitasi IAR. 

Pemerintah daerah Kabupaten Ketapang, Bupati Ketapang, Hendrikus yang dalam kesempatan peresmiaan diwakili Setda, Andi Jamarudin mengatakan; Sangat mendukung dengan upaya IAR membangun tempat rehabilitasi baru. Selanjutnya pemerintah daerah siap untuk bekerjasama dalam pelestarian orangutan. Selanjutnya menurut Kepala BKSDA Kalimantan Barat, Siti Hadijah atau akrab di sapa Ibu Dedek mengatakan Orangutan sangat besar peranannya bagi kesimbangan ekosistem makhluk hidup, mengingat, jika orangutan masih ada berarti hutan masih baik, dengan demikian orangutan harus tetap terjaga dengan bagaimana semua unsur lembaga mitra untuk bersama dan bekerjasama dengan sinergisitas dan berlenjutan.

Peresmian Pusat Rehabilitasi baru IAR  tersebut dibangun diatas lahan seluas 25 ha, pusat rehabilitasi tersebut dilengkapi dengan kandang, ruang operasi dan perawatan, Laboratorium, ruang perawatan bayi orangutan, ruang rehabilitasi. Tempat rehabilitasi orangutan tersebut ada juga yang dikhususkan berupa areal terbuka tetapi tetap terpantau. Menurut drh. Karmele, saat ini ada 25 individu orangutan yang berada di tempat rehabilitasi baru tersebut. Sedangkan di kandang transit lama atau lokasi kandang terdahulu di kandang transit, Kongsi lapan, Jl. W. Monginsidi Ketapang masih tersisa beberapa individu orangutan. Belum semua orangutan dibawa ke tempat rehabilitasi yang baru. Pada kesempatan peresmian tempat rehabilitasi tersebut, para tamu undangan diajak untuk mengunjungi ruangan tempat rehabilitasi IAR.

Kegiatan peresmian Pusat rehabilitasi tersebut di mulai pukul 10.00 wib dan berakhir pada pukul 12.45 wib, di hadiri  ± 150 orang yang terdiri dari tamu undangan dan masyarakat setempat, kegiatan tersebut berjalan dengan mendapat respon sangat baik dari berbagai pihak.

 Lihat juga  video :
baca juga di : 

By : Petrus Kanisius”Pit”- Yayasan Palung
   

   

No comments:

Post a Comment