I made this widget at MyFlashFetish.com.

Wednesday, April 17, 2013

Berandai -andai Ketapang dan KKU Sebagai Sentra Kerajinan


Potensi Yang Terlupakan “Surga Kerajinan Tradisional Ketapang dan KKU” 

Sudah barang tentu, surga kerajinanan tradisional menjadi salah satu dasar yang kuat bagi tumbuh, berkembang dan majunya suatu wilayah atau daerah. Sudah pasti dan tidak bisa dipungkiri lagi kekhasan dan keunikan menjadi daya tarik tersendiri. Akan tetapi, geliat dari surga kerajinan tidak berbanding lurus dengan minimnya dukungan dari berbagai pihak khususnya di Kabupaten Ketapang dan KKU, Kalbar. 

Sangat beralasan jika surga kerajinan tradisional (kerajinan daerah-red) semestinya menjadi bagian dari prioritas. Mengapa demikian?. Seperti di seluruh wilayah Ketapang (hampir di seluruh kecamatan) memiliki potensi dan kekhasan terkait kerajinan dan para pengrajin dalam memprodusi hasil mereka berupa anyaman dari berbagai hasil hutan non kayu seperti dari hasil rotan, bambu dan pandan yang diolah/dianyaman menjadi berbagai hasil karya seperti tikar dan topi dari pandan. Selain itu juga, mereka mengolah, memanfaatkan bambu dan rotan untuk dijadikan meja, kursi dan ada yang dibuat untuk keranjang pakaian dan lemari pakaian.  Demikian juga halnya dengan masyarakat di Kabupaten Kayong Utara. Rata-rata hasil kerajinan mereka yang mereka olah hanya terbatas untuk mereka gunakan sehari-hari dan dijual jika ada yang pesan kepada mereka. 

Corak, motif, kualitas, kerapian dan keindahan dari anyaman dari hasil mereka menganyam tidak perlu diragukan lagi. Rutinitas, keuletan dan semangat mereka begitu menggelora dalam mengelola, memanfaatkan dan mengolah kerajinan tradisional ini. Mengingat mereka (para pengrajin) dalam mengolah kerajinan ini sejak jaman dahulu. Artinya mereka menganyam dan mengolah kerajinan ini secara turun temurun dari generasi ke generasi. Namun sayangnya adalah ketika surga kerajinan tradisional masyarakat di Tanah Kayong ini (sebutan untuk masyarakat Ketapang dan KKU) tidak begitu menjadi perhatian serius dan prioritas.

Sungguh ironis memang, banyak atau kebanyakan pihak lebih mengutamakan prioritas proyek, banyak bersuara politik dan memperbaiki inprastuktur tidak ada habis-habisnya.  Memang, wadah,  tempat dan organisasi/badan khusus mengurusi terkait para pengrajin ini sudah ada dan telah lama ada. Akan tetapi, sepertinya tidak serta merta mengakomodir apa yang menjadi kekuatan, potensi dan keahlian masyarakat tersebut. Seperti kita ketahui, kerajinan daerah/kerajinan tradional masyarakat erat kaitannya dengan aspek sosial, budaya dan ekonomi masyarakat yang seharusnya lestari dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, kerajinan tradisional masyarakat erat kaitannya dengan potensi wisata hasil kerajinan khas daerah yang berorientasi pada pengembangan pasar dan penghasilan tambahan masyarakat itu sendiri (para pengrajin).

Keunikan dan keunggulan serta kualitas dari hasil kreasi anyaman-anyaman para pengrajin bukan tidak mungkin juga sebagai kekuatan, pendorong dan sumber penghasilan daerah untuk selanjutnya berdampak pada kemajuan dan membantu masyarakat semakin sadar bahwa potensi ekonomi masyarakat sebagai pemicu ekonomi yang lahir, tumbuh dan berkembang perlu adanya perhatian dan dukungan secara menyeluruh pula.  
     
Pada suatu ketika saya berandai-andai Jika Ketapang dan KKU Sebagi surga kerajinan tradisional menjadi sebuah harapan jika diakomodir sepenuhnya dan tidak setengah-setengah, tentunya ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Pengandai-andaian tersebut sungguh nyata dan ada andai saja wilayah ini (Ketapang dan KKU) mampu dan mau menjadikan kerajinan daerah sebagai prioritas (menjadi sentra kerajinan yang terakomodir secara menyeluruh).

Mengapa kerajinan tradisional atau daerah bisa dikatakan sebagai raja dan tidak potensi yang lain?. Bukankah kita sering disuguhkan dengan hal-hal yang indah, menarik dan khas tentang suatu daerah?. Seperti misalnya, di wilayah Jawa di manapun itu, hampir dipastikan masyarakat dan pihak-pihak terkait dengan sigap, cepat dan cerdas untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Daerah ataupun wilayah lainnya sudah dan telah mengembangkan potensi-potensi hasil kerjinan daerah mereka menjadi ikon wisata wilayah tersebut pula. Contoh nyatanya adalah ketika masyarakat Yogyakarta dan Bali. 

Sebuah harapan jika suatu saat wilayah Ketapang dan KKU menjadi wilayah daerah yang mampu mengakomodir hal ini. Tentunya apabila diperhatikan secara bijaksana oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat setempat sudah pasti menjadi kekuatan baru bagi potensi wisata kerajinan, dengan demikian suatu daerah dapat tumbuh dan berkembang ekonomi masyarakatnya secara mandiri dan berkelanjutan.Tentunya segala sesuatunya mungkin dan mampu terlaksana jika semua bisa bersama-sama pula. semoga saja…. 

Baca juga :

 
 
 
 
 
 
By : Petrus Kanisius “Pit”- Yayasan Palung 

No comments:

Post a Comment