PONTIANAK – Perburuan Enggang Gading di Kalbar bukan hal baru, tapi memang baru terungkap, kemarin. Sudah setengah tahun kabar perburuan hewan yang menjadi maskot Provinsi Kalbar itu beredar di tengah masyarakat. Paling banyak kabar itu beredar di Melawi dan Ketapang. Di Ketapang misalnya, lebih dari lima bulan lalu penampung Paruh Enggang Gading bergeriliya dari kecamatan ke kecamatan, dari kampung ke kampung menyampaikan informasi bahwa paruh binatang langka itu bernilai tinggi. Merasa tidak cukup, penampung berburu Enggang dari warung kopi ke warung kopi.
“Saya sendiri ditawarkan untuk mencari paruh Enggang di warung kopi. Ini fotonya,” ungkap aktivis Yayasan Palung, Ketapang Tito P Indrawan sambil menyodorkan foto repro bergambarkan sekitar 10 paruh Enggang di telepon selularnya. Penampung itu menawarkan harga Rp2,5-3 juta per kepala Enggang Gading kepada pemburu. Artinya, penampung dapat menjualnya di atas harga tersebut kepada tangan ketiga. Jika sudah terkumpul, paruh Enggang itu akan dibawa ke Pekan Baru, Riau. Tito menduga setelah dibawa ke Riau, paruh Enggang akan dibawa Malaysia, Singapura atau bahkan ke daratan Tiongkok. “Riau itu dekat dengan Batam. Batam selemparan batu dengan Singapura, kemudian Malaysia. Bisa saja ini memang jaringan internasional,” ujarnya.
Di Ketapang sendiri populasi Enggang masih terdapat di sebelah selatan kabupaten itu. Dari Manis Mata ke arah Simpang Hulu, termasuk Tumbang Titi, Marau, Nanga Tayap dan kawasan sekitar kecamatan-kecamatan tersebut. Alasannya, di dareah-daerah tersebut masih ada habitat Enggang untuk hidup. Enggang, kata Tito, tidak mungkin hidup di kawasan yang hutannya tidak lagi lebat. “Kalau sudah berganti kelapa sawit tidak akan ada Enggang lagi. Enggang hidup di kanopi, tidak di bawah,” paparnya.
Dari penampung yang menawarkannya untuk berburu satwa tersebut, paruh Enggang bernilai tinggi karena khasiatnya. Orang mau beli mahal karena bisa dijadikan obat. Tapi apa pun alasannya, Enggang Gading adalah satwa dilindungi yang masuk dalam kategori apendik satu. “Sangat dilindungi karena terancam punah,” ungkap Tito…… baca selengkapnya di : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=114440
http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=114491
berita terkait baca juga di http://www.mongabay.co.id/2012/08/13/penyelundupan-paruh-enggang-gading-digagalkan , http://pontianak.tribunnews.com/2012/08/11/penyelundup-paruh-enggang-tersangka , http://pontianak.tribunnews.com/2012/08/10/paruh-enggang-gading-gagal-dibawa-ke-china dan http://www.spdi.eu/sporc-amankan-96-parung-burung-enggang-gading-d
No comments:
Post a Comment