I made this widget at MyFlashFetish.com.

Monday, March 4, 2013

Kampanye Lingkungan di Desa



Foto 1: Pemutaran film di Dusun Manjau, Laman Satong, doc. Yayasan Palung
25-26 Februari 2013 lalu, Tim Kampanye Yayasan Palung melakukan kampanye lingkungan dengan melakukan pemutaran film. Pemutaran film tersebut merupakan rangkaian kegiatan rutin Yayasan Palung berupa penyadaran sekaligus hiburan bagi masyarakat. 
 
Ada hal yang menarik dan membuat kami berhenti sejenak dalam perjalanan menuju arah dusun Manjau, kami menemukan plang di tepi jalan (di pinggir perkebunan perusahaan sawit). Plang papan yang kami jumpai berisikan pesan yang ditujukan pada pihak perusahaan. Isi pesan dalam plang/papan :  WAHAI MANAGER PT. KAL/ANJ-AGRI. Yth. LAHAN KAMI SUDAH DIGARAP. !!!!. KALAU TIDAK, KEBUN INI MENJADI MILIK KAMI. TTD. DUSUN2 Ka. SATONG. 

Foto 2 :  Tuntutan warga terhadap perkebunan, doc. Yayasan Palung
Plang tentang tuntutan dari masyarakat tentu saja membuat kami bertanya, apakah ini konflik social atau konflik agraria antara masyarakat dengan pihak perusahaan?. Namun yang pasti, ini merupakan tuntutan warga atau hak-hak masyarakat terhadap pihak perkebunan.  

Pemutaran film di Dusun manjau kami lakukan, mengingat Desa Laman Satong, Dusun Manjau merupakan desa dampingan Yayasan Palung. Di dusun Manjau terdapat hutan desa  dan terdapat juga  perusahaan perkebunan sawit, untuk itu bagi kami sangat perlu untuk pemberian informasi, hiburan dan penyadaran kepada masyarakat mengingat ancaman hutan dan keberadaan hutan saat ini di dusun tersebut.

Hari pertama (25/2), pemutaran film kami lakukan di Dusun Manjau, Desa Laman Satong. Lokasi pemutaran  film di Dusun Manjau bertempat di halaman rumah Kepala Desa Manjau. Sebelum melakukan pemutaran film, terlebih dahulu kami mempersiapkan dan memasang kelengkapan alat-alat pelengkap putar film. Dimulai dari pemasangan tiang layar, menyiapkan saund System dan Gangset.  Pada pukul 19.00 wib, pemutaran film lingkungan dimulai. Seperti terlihat, hampir sebagian warga ikut menyaksikan pemutaran film lingkungan yang kami lakukan. Diperkirakan ± 150 – 200 orang menyaksikan (menonton), mereka terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua.  Adapun film yang kami putar di dusun Manjau  adalah ; Alam Indonesia Diambang Kepunahan, Hari Esok Yang Menghilang, Home, One Life dan 5 serial film hutan Desa.

Foto 3: Pemutaran film di Dusun Tajung Gunung, Desa Sejahtera. doc. Yayasan Palung
Di hari ke dua (26/2), pemutaran film kami laksanakan di Dusun Tanjung Gunung, Desa Sejahtera.  Dusun Tanjung Gunung merupakan daerah atau kawasan yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).  Dusun Tanjung Gunung,  terdapat masyarakat pengrajin tikar dari hasil hutan bukan kayu. Masyarakat di dusun ini juga menurut keterangan warganya, masih ada yang bekerja sebagai logger dan sebagai petani padi dengan menggarap sawah serta berladang. Saat kami datang ke dusun tersebut, kami menemukan beberapa kayu dari hasil olahan tepat  berada di pinggir jalan masuk ke wilayah tersebut. Seperti jadwal kami sebelumnya, pemutaran film  kami  laksanakan pada pukul 19.15 wib. Diperkirakan ± 90- 120 orang penonton ikut menyaksikan, Kami mulai dengan pemutaran film produksi Yayasan Palung yang berjudul; Saving the people to save the forest (Menyelamatkan manusia untuk menyelamatkan hutan- red), dilanjutkan dengan film; Alam Indonesia Diambang Kepunahan, 5 serial film hutan Desa dan Hari Esok Yang Menghilang. 

Foto 4 : Pembagian Majalah MIaS setelah pemutaran film di Dusun Tanjung Gunung

Dalam kesempatan pemutaran film tersebut, kami juga menyampaikan pesan dengan melakukan presentasi tentang arti penting hutan bagi kehidupan khususnya manusia dan satwa-satwa agar  dapat berlanjut dan lestari dengan adanya peran dan kepedulian bersama. Presentasi disampaikan  oleh Tri Nugroho atau akrab di sapa Bedu, dari  tim program Kampanye Yayasan Palung.

Foto 5 : Pembagian Majalah MIaS setelah pemutaran film

Kegiatan pemutaran film di dua Desa ini merupakan salah satu tujuan dari Yayasan Palung bagi Masyarakat untuk memberikan hiburan, pendidikan dan penyadaran, mengingat perlunya pendampingan pada masyarakat di sekitar hutan yang berbatasan langsung kawasan Taman Nasional Gunung Palung. 

Foto 6 : Presentasi tentang Undang-Undang Satwa dilindungi. doc. Yayasan Palung
Setelah pemutaran film selesai dilaksanakan, kami juga membagikan media informasi, berupa majalah MIaS (media informasi satwa- red). Tim  yang ikut dalam pemutaran film tersebut antara lain;  Tri Nugroho/Bedu, Petrus Kanisius/Pit  dari tim Kampanye dan media Yayasan Palung bersama Relawan Yayasan Palung ; Wawan Anggriandi  dari Relawan RebonK dan Uti Danu Wahyudi dari Relawan Tajam. Kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari masyarakat, mereka mengharapkan dilain waktu ada pemutaran film serupa sebagai media pendidikan bagi anak-anak dan penyadaran bagi masyarakat. (Petrus Kanisius “Pit”- YP).

Berita terkait baca juga di :




No comments:

Post a Comment