Foto Doc. fery parang's /Album Akibat Tambang batu bara dan sawit
Jangan serakah
dengan sumber daya alam jika tidak ingin alam marah atau murka dengan dengan
manusia. Kira-kira dengan demikian ungkapan yang cocok dengan situasi saat ini.
Pemerataan suatu pembangunan dan kesejahteraan memberikan arti tersendiri bagi
masyarakat kebanyakan, hal ini menyakut sebuah kebenaran dan keadilan kepada
masyarakat pula.
Pernyataan ini
tentunya tertuju pada sebuah kebijakan dan kesesuaian dalam penerbitan sebuah
ijin, menyakut perkebunan dan pertambangan. Tidak hanya itu, kesesuaian antara
pajak, penerima pajak dan penikmat pajak
khususnya pembangunan sepertinya patut untuk kita pertanyaan. Opini ini sedikit
mempertanyakan dari sekian banyak persoalan di daerah ini. Masyarakat,
Pemerintah dan perusahaan merupakan
salah satu elemen yang tidak terpisahkan dalam menentukan sebuah kebijakan yang
cenderung serakah dengan alam.
Kelimpahan
alam memberikan beberapa alasan terutama sebagai sumber penghidupan bagi
masyarakat, tetapi yang menjadi persoalan adalah memberi arti bagaimana alam
dapat dikelola secara berkelanjutan. Ada beberapa contoh tentang bagaimana sumber
daya alam ini di mainkan; Pertama,
Perusahaan : perusahaan mengajukan ijin kepada pembuat kebijakan. Pembuat
kebijakan mendapatkan pajak dari perusahaan. Kedua, Pembuat kebijakan sebagai
pelaksana adalah Pemerintah . Pembangunan adalah aspek yang harus dilaksankan
oleh pembuat kebijakan.
Sedangkan
masyarakat adalah penerima upah dari hasil kerja dari perusahaan dan penerima
dari pemerintah berupa pembangunan. Ketiga, bagaimana agar alam ini tetap ada
dan terjaga dengan pengelolaan yang sesuai tanpa merusak alam dan tanpa
merugikan siapapun termasuk satwa dan tumbuh-tumbuhan langka. Orangutan saat
ini sulit mencari dan mendapat tempat dirumahnya sendiri di habitatnya (hutan).
Ketiga alasan ini merupakan hubungan saling keterkaitan dan tidak dapat
dipisahkan.
Ketersediaan
alam yang bebas tanpa perusak, tampaknya
sangat sulit untuk dipertahankan, tetapi bagaimana kita mampu dan belajar untuk
menghargai dan mensyukuri alam ini sebagai tempat berpijak. Kebebasan dalam
suatu kebijakan, perbuatan memang layak untuk dilaksanakan. Tetapi yang
terpenting adalah keselarasan sumber daya alam dan lingkungan menjadi terjalin
dengan adanya penghargaan satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya adanya pembangunan berkelanjutan
dengan memperhatikan aspek seperti Nilai
Konservasi Tinggi (NKT) yang manfaatnya adalah memperhatikan keseimbangan dan
tetap mempertahankan wilayah sebaran satwa. Tidak hanya itu, syarat AMDAL menjadi permasalahan pokok yang
hingga kini belum atau tidak dijalankan oleh berbagai perusahaan yang katanya
ingin menerapkan NKT dan AMDAL dalam masing-masing perusahaan mereka.
Semua
masyarakat mendambakan keadilan berdasarkan asas budaya dan lingkungan terjaga.
Sumber Daya Alam melimpah memiliki seribu bahkan sejuta harapan bagi Kehidupan,
pembangunan yang berkelanjutan yang harus diterapkan, dengan demian kelak anak
cucu di masa mendatang masih atau mampu
menikmat indahnya alam. Penghargaan akan
alam semesta merupakan salah satu alasan
yang harus dilakukan agar alam ini tetap terjaga dan lestari. (Pit- YP).
No comments:
Post a Comment